PARAGRAF DEDUKTIF INDUKTIF
Memahami paragraf dalam suatu karangan merupakan hal yang
penting agar pembaca dapat memahami isi bacaan dengan cepat. Dengan melakukan kegiatan
membaca secara intensif, bisa ditemukan perbedaan paragraf deduktif dan
induktif. Paragraf adalah susunan dari beberapa kalimat yang terjalin
utuh, mengandung sebuah makna, dan didalamnya terdapat gagasan utama. Sebuah paragraf pada dasarnya tersusun dari dua materi, yakni
materi yang memiliki cakupan secara umum dan lainnya yaitu cakupan khusus. Dengan
begitu, muncul 2 pola pengembangan paragraf, yakni pola umum - khusus
(deduktif) dan khusus - umum (induktif)
Paragaraf deduktif dan Induktif adalah salah satu contoh paragraf
yang dilihat dari letak gagasan utamanya.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf
yang kalimat utamanya terletak di awal
paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum. Kalimat topik dikembangkan dengan
pemaparan ataupun deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian
kalimat topik yang bersifat umum menjadi jelas.
Istilah deduktif berarti bersifat
deduksi. Kata deduksi yang berasal dari bahasa Latin: deducere, deduxi,
deductum berarti ‘menuntun ke bawah; menurunkan’; deductio berarti ‘penuntunan;
pengantaran’. Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan
yang bersifat umum, kemudian diturunkan atau dikembangkan dengan menggunakan
pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Pernyataan yang bersifat khusus itu
bisa berupa penjelasan, rincian, contoh-contoh, atau bukti-buktinya. Karena
paragraf itu dikembangkan dari pernyataan umum dengan mengemukakan
pernyataan-pernyataan khusus, dapatlah dikatakan bahwa penalaran paragraf
deduktif itu berjalan dari umum ke khusus.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah adalah
paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus yang
dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang untuk menuju kepada kesimpulan
umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Pola pengembangan paragraf
ini yaitu khusus - umum. Berdasarkan penjelasan tersebut pengarang sampai
kepada kesimpulan umum yang dinyatakan dengan kalimat topik pada bagian akhir
paragraf
Ciri-ciri Paragraf Induktif antara
lain :
- Terlebih dahulu menyebutkan
peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan
berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir
paragraf
Istilah induktif berarti bersifat
induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi, ductum
berarti ‘membawa ke; mengantarkan’; inducere, induxi, inductum berarti ‘membawa
ke; memasukkan ke dalam’. Lebih lanjut istilah induksi dijelaskan sebagai
metode pemikiran yang bertolak dari hal khusus untuk menentukan hukum atau
simpulan. Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan
umum itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraf
induktif itu dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.
Inilah perbedaan paling signifikan
antara paragraf deduktif dan induktif, pada paragraf induktif kalimat utamanya
ada pada akhir paragraf yang juga
merupakan kesimpulan dari paragraf itu sendiri.
CONTOH KARANGAN (Deduktif)
Yesung
Super Junior adalah anggota yang memiliki suara paling merdu. Kesuksesan boyband
asal Korea Selatan Super Junior tidak terlepas dari para anggotanya yang
memiliki segudang bakat. Salah satunya Yesung yang menjadi Lead Vocal selama 8
tahun karirnya dalam Super Junior. Berkat suaranya ini menjadikannya bernyanyi
solo untuk mengisi berbagai soundtrack drama-drama yang tayang di Korea. Salah satunya
yang paling hits adalah lagu yang berjudul ‘It has to be You’ dimana lagu ini masuk
nominasi Cyworld Digital Music Awards dan memenangkannya, yang semakin membuat
namanya berkibar di dunia musik Korea bahkan dunia. Nama Yesung sendiri
mempunyai arti ‘Art of Voice’.
REFERENSI